IKHLAS TANPA DI SADARI
KEIKHLASAN HANYA DI PERMUKAAN SAJA? ATAU KEIKHLASAN SAMPAI PADA LEVEL BAWAH SADAR?.
Banyak orang berkata. “saya melakukan ini dengan ikhlas ko”. Kalimat itu mencakup berbagai subyek dan banyak area kehidupan. Dalam konteks hubungan anak dan orang tua misalnya, “ketika para orang tua mengatakan, mereka ikhlas mencari nafkah buat anaknya”, ibu yang mengatakan ikhlas mengandung 9 bulan dan berjuang melahirkan anaknya”, istri yang mengatakan, ikhlas penghasilannya lebih besar dari penghasilan suaminya lebih kecil”, “istri mengatakan, ikhlas menghandle urusan rumah”, dan sebagainya. Apakah semua itu benar-benar ikhlas?.
Kita tidak akan tahu sebenarnya, sampai dengan ketika “apa yang ada di dalam pikiran bawah sadar, terungkap ke permukaan” nah, salah satu moment dimana data yang ada di pikiran bawaH sadar terungkap, adalah ketika emosi seseorang sedang sangat intensif. Cermati apa yang dikatannya. Misal, pada saat orang tua marah pada anaknya, lalu dia mengatakan, “kamu tau gak, mama capek mengandung kamu 9 bulan, melahirkan kamu itu sakit tau !!!”. Nah, ketika sedang sewot dan berkata begitu, maka s ibu perlu menyelami dirinya sendiri, apakah dia benar ikhlas menjadi seorang ibu?. Kalau benar-benar ikhlas, bukankah tidak akan keluar kata-kata demikian saat emosional?.
Ketika ada seorang wanita, yang memilih posisi mencari nafkah. Sementara suaminya dirumah saja, handle ngurus anak dan pekerjaan rumah tangga (peran terbalik). Lalu pada saat terjadi pertengkaran antara suami istri itu, sang istri misalnya berkata begini, “heh selama ini bukankah aku yang yang ngasih makan kamu dan anak-anakmu !!!”. Maka ketika begitu, sang istri itu perlu merenungkan lagi, apakah yang dilakukannya selama ini benar-benar dengan ikhlas?. Kalau benar-benar ikhlas, seharusnya tidak ada kalimat keluar seperti itu, saat sedang emosional kan ?. Dengan saya berikan dua contoh di atas, sudah paham maksudnya atau belum ?.
Ketika seseorang mengatakan, “ saya dengan keikhlasan ko melakukan ini”. Kalimat itu baru teruji benar atau tidaknya, nanti pada saat seseorang itu sedang dikuasai emosi. Perhatikan baik-baik, apa saja yang terlontar dari mulutnya. Karena pada saat itulah, data yang ada di pikiran bawah sadar, akan keluar dengan sendirinya.
Komentar
Posting Komentar